Tune-up Mesin Diesel
November 21, 2008 — Admin
Cara yang paling simpel dilakukan adalah
membersihkan intake manifold. Karena mobil diesel cenderung memiliki
saluran masuk yang lebih kotor ketimbang mesin bensin. Uniknya, proses
pembersihan ini mirip dengan menyemprotkan engine conditioner yang dipakai buat mobil bensin.
gbr.1
gbr.2
Bedanya, cairan yang dipakai harus khusus
buat diesel dengan harga Rp 100 ribuan. Sebab karakternya jelas berbeda
dengan bensin. Mudah kok mencarinya, tabung kemasan memang mirip engine
conditioner buat bensin tetapi ada tulisan khusus buat diesel (Gbr.1).
Aplikasinya cukup mudah, tinggal semprot
ke arah intake manifold alias saluran masuk udara menuju mesin. Buat
mesin diesel konvensional seperti pada Mitsubishi Kuda, Isuzu Panther
atau Toyota Kijang, tinggal copot saja slang pada intake (Gbr.2) dan
semprotkan cairannya.
gbr.3
Begini cara menyemprotnya, usahakan
semprotan rata memutar (Gbr.3). Biasanya lubang intake ada di tengah,
usahakan semprotan rata ke kiri dan kanan agar terisapnya juga rata ke
masing-masing silinder.
Semprot memutar sekali saja, lalu
biarkan. Putaran stasioner mesin bakal meninggi sebentar, lalu turun
lagi. Setelah turun, bisa disemprot lagi. Langkah ini bisa dilakukan dua
atau tiga kali. Lalu gas mesin supaya busa dan keraknya tersedot.
Setelah tiga kali menyemprot dan mesin
digas, proses ini bisa diulangi lagi sampai tiga kali. Jadi semprot lagi
beberapa kali dan gas, terus ulangi lagi. Nanti bakal kelihatan kalau
diintip, kerak di dalam intake bakal berkurang.
Proses ini juga bisa dilakukan pada mobil
diesel canggih, bahkan dengan sistem common-rail. Hanya, bedanya pada
mesin diesel seperti ini biasanya ada katup yang mirip skep gas pada
intake. Katup ini bukan skep gas dan hanya berfungsi seperti choke pada
mesin bensin.
Sebelum membuka slang intake, cek dulu
apakah mesin common-rail Anda memiliki air mass sensor. Alat ini berupa
kotak hitam kecil dengan soket kabel di sekitar saringan udara. Kalau
tidak ada, silahkan buka slang dan semprot saja di sekitar katup skep
tadi. Langkahnya bisa sama dengan mesin diesel konvensional.
Tetapi kalau ada mass air sensor, slang
intake tidak boleh dibuka. Penyemprotan harus dilakukan lewat slang
kecil yang menempel pada intake. Misalnya slang PCV. Buka saja slang PCV
dan selipkan pipa kecil untuk menyemprot lewat lubang yang terbuka.
Mudah kan?
gbr.4
gbr.5
Proses yang satu ini mirip ‘sedot lemak’
dalam tubuh. Bedanya, ‘lemak’ dari karbon sisa pembakaran yang berada
dalam ruang bakar dilebur bersama kotoran yang juga berada pada saluran
pompa injeksi dan nosel. Khasiatnya punya dampak lebih ketimbang engine
conditioner model semprot pada saluran hawa.
Aplikasinya selain sebagai media tune-up.
Bisa juga sebagai obat pembersih saluran pompa injeksi. Seperti
kejadian mesin yang menyendat pada putaran tinggi yang pernah dialami
Isuzu Panther lansiran tahun 2001 milik operasional kantor. Tanpa harus
melakukan servis pompa injeksi. Ternyata masih bisa dirawat dengan
bantuan cairan tersebut.
Karena cukup mudah, Anda sendiri dapat
melakukan sendiri aplikasinya. Hanya perlu mencari bahannya, berupa
cairan yang bisa dimasukkan ke dalam saluran bahan bakar. Salah satunya
berlabel Diesel Purge yang bisa didapat di pasaran dengan harga Rp 120
ribuan. Ada dua macam perawatan dengan cairan semacam ini. Mau tahu?
Simak prosesnya berikut ini.
Pertama sebagai perawatan ringan,
maksudnya jika performa mesin ingin dijaga walaupun masih relatif terasa
normal saat dipacu. Caranya cukup tuang satu botol penuh ke dalam
tangki bahan bakar. Proses pembersihan berjalan bersama Solar yang
terisap oleh pompa injeksi.
gbr.6
gbr.7
Kedua, buat mesin yang performanya mulai
kendur namun tidak mengeluarkan asap putih saat akselerasi. Caranya,
biarkan mesin ‘minum’ obat ini dengan menyedot langsung cairan tersebut
dari botolnya. Agar cairan bisa benar-benar bersirkulasi pada pompa
injeksi dan berfungsi seolah BBM.
Maka sebaiknya cairan ini ditampung dalam
satu wadah khusus. Cabut selang Solar masuk dari keluaran filter Solar
yang terhubung dengan pompa (Gbr.4). Saluran balik minyak ke tangki dari
pompa injeksi juga dilepas dan dimasukan ke dalam wadah (Gbr.5). Agar
cairan yang tersedot dari setengah isi botol ini bisa terlihat,
sebaiknya gunakan wadah yang relatif bening (Gbr.6).
Cairan pembakar lemak ini sedapat mungkin
bisa tersedot habis, sehingga putaran mesin perlu dibuat tinggi setiap 2
detik lamanya. Caranya dengan membenamkan pedal gas hingga putaran
sekitar 3.000 rpm lalu langsung dilepas agar kembali stasioner.
Ketiga, buat perawatan yang cukup berat.
Indikasinya asap putih dari knalpot cukup pekat terlihat dan mesin
terasa menyendat saat dipacu namun tetap mudah distater saat mesin
dingin. Dari proses kedua (Gbr.7), tinggal tuangkan sisa cairan setengah
botol yang sudah terhisap murni langsung ke pompa injeksi, untuk
dimasukan ke dalam tangki bersama BBM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar